By Socrates- Lebih seribu orang Pengawas dan Kepala Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta, berkumpul dalam kegiatan silaturahmi dengan Wali Kota Batam Dr Amsakar Achmad, S.Sos, Msi di Hotel Harmoni One, Batam Centre, Kamis 21 Agustus 2025.
‘’Silaturahmi membangun energi kolektif. Tren pemerintahan sekarang, perlu kebersamaan, sinergi dan kolaborasi. Saya menaruh harapan besar pada semua kepala sekolah, untuk mengurus baik-baik, pendidikan di Batam. Saya haqul yakin, masa depan Batam tergantung pada guru dan kepala sekolah, mendesain pendidikan,’’ kata Amsakar Achmad.
Kunci sukses, kata Amsakar, jawabannya adalah pendidikan. Ia menitipkan harapan kemajuan kemajuan pendidikan di Kota Batam pada guru dan kepala sekolah. ‘’Kemajuan pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga Indek Pembangunan Manusia (IPM) anak-anak Batam, itu bagus,’’ tukas Amsakar.
Dikatakan Amsakar, jangan bicara daya saing, apabila guru dan kepala sekolah tidak mengurus dengan baik setiap satuan pendidikan. ‘’Saya dan Ibu Li Claudia Wakil Walikota Batam, memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan. Kami tidak ingin anak-anak Batam tidak sekolah,’’ paparnya.
1.117 Satuan Pendidikan, 11.069 Orang Guru
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, SPd melaporkan, saat ini, jumlah TK Negeri sebanyak 21 satuan pendidikan, dan TK Swasta sebanyak 458 satuan pendidikan. Jumlah SD Negeri sebanyak 145 dan SD Swasta sebanyak 241 sekolah. Sedangkan SMP Negeri 65 sekolah dan 142 SMP swasta. Pendidikan non formal satu SKB dan PKBM jumlahnya 44 satuan pendidikan.
Total total satuan pendidikan di Kota Batam 1.117 satuan pendidikan. Jumlah guru yang bertugas di sekolah negeri sebanyak 4.560 orang dan jumlah guru di sekolah swasta sebanyak 6.509 orang. Total jumlah guru di Batam sebanyak 11.069 orang.
Pembagian seragam gratis, kata Hendri Arulan, sebagai salah satu program prioritas wali kota dan wakil wali kota Batam, sudah mulai dilaksanakan. ‘’Diharapkan, Agustus 2025 ini seragam gratis sudah terdistribusikan ke seluruh sekolah negeri dan swasta,’’ kata Hendri.
Selain itu, program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah juga sudah mulai terlaksana. ‘’Sudah berdiri sebanyak 50 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis dan 31 dapur sudah beroperasi,’’ papar Hendri Arulan. Penerima manfaat MBG di seluruh Batam sudah mencapai 96.414 orang.
Silaturahmi antara wali kota dan para sekolah ini, juga dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam Qurniadi, MPd, Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam Fendy Hidayat dan anggota Dewan Pendidikan Socrates, Linayati Lestari dan Asmawi Elmaes Nst.
Kisah Inspiratif
Amsakar menceritakan masa kecilnya yang sulit, menempuh pendidikan di Sungai Buluh, Dabosingkep. Ia harus mengayuh sepeda 16 kilometer pulang pergi, ke sekolah. ‘’Apapun kesulitan yang saya hadapi, tekad saya untuk terus sekolah, tidak surut. Jawaban atas kesulitan keluarga saya, sepuluh bersaudara, adalah pendidikan,’’ cerita Amsakar.
Amsakar juga menceritakan kenakalannya semasa kecil. Mulai dari mengakali absen karena capek mengayuh sepeda, merendam baju mencari alasan hujan, yang menimbulkan gelak tawa para guru. Namun, ia tetap berprestasi. ‘’Kalau bapak ibu punya murid nakal, janganlah dipermak-permak. Kadang-kadang, murid nakal itu yang hebat,’’ kata Amsakar, terbahak.
Cerita masa kecil Amsakar sampai ia kuliah, sangat inspiratif. Banyak guru-guru yang terkesima mendengar kisahnya. Termasuk saat ayahnya membelah pelampung yang dijadikan sebagai tabungan untuk biaya kuliahnya.
‘’Pendidikan adalah jalan bagi keluarga yang belum beruntung, untuk mengubah takdirnya. Maka, urus anak didik kita baik-baik,’’ pesan Amsakar seraya mengatakan, ia merasa ilmu yang dimilikinya, meski sudah meraih gelar doktor, belum memadai.
‘’Saya tidak mau mendengar, anak-anak kita tersandera, terutama di sekolah swasta, tidak bisa ujian karena belum bayar SPP. Jangan sampai mental anak drop. Kalau ada yang tidak bisa bayar SPP, hubungi saya. Saya tidak mau dengar ada anak SD dan SMP tidak sekolah,’’ tegas Amsakar.
Amsakar juga berterima kasih Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Batam mencapai 83,33 tertinggi di Provinsi Kepri sebagai hasil kerja keras para guru dan kepala sekolah. ‘’Saat penerimaan siswa baru, Batam menjadi yang terbaik,’’ katanya.
Amsakar mendorong kepala sekolah untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Guru, katanya, tidak boleh terjebak dalam metode lama, melainkan harus kreatif dan inovatif. ***