By Socrates – Salah satu cara yang umum digunakan industri yakni dengan menerapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Mengelola air limbah yang tepat dan efektif sangat penting sebagai upaya menjaga lingkungan dari pencemaran zat berbahaya.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah seperangkat struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah, sehingga sampah tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa memberikan dampak buruk yang merugikan. Limbah-limbah tersebut berasal dari limbah domestik baik rumah tangga atau sisa operasional pabrik, industri, bahkan pertanian.
IPAL digunakan agar limbah diolah dengan tepat, sebab jika tidak limbah ini akan mencemari dan merusak lingkungan seperti laut serta ekosistem air lainnya. Adapun jenis limbah yang diregulasi oleh pemerintah selain limbah industri adalah limbah domestik, produce water (oil & gas) dan limbah padat B3.
Apa pentingnya IPAL untuk mengelola air limbah? IPAL berguna melindungi lingkungan alami dari zat kimia atau racun berbahaya. Terutama melindungi sumber daya air seperti sungai, danau, dan laut. Dengan pengolahan yang tepat, IPAL bakal mengurangi dampak negatif air limbah terhadap ekosistem air.
IPAL juga mencegah munculnya penyakit. Dengan mengolah air limbah secara tepat IPAL dapat menghilangkan kontaminan dan patogen penyebab penyakit. Hal ini membantu mencegah penyebaran penyakit melalui air limbah yang tidak terolah. Pengolahan air limbah melalui IPAL bertujuan memastikan air baku yang digunakan kembali atau dialirkan kembali ke lingkungan tidak mengandung zat berbahaya atau polutan yang dapat merusak kualitas air.
Berikut adalah tahapan penting dalam penerapan IPAL. Langkah pertama dalam penerapan IPAL yaitu mengumpulkan air limbah dari sumbernya, seperti rumah tangga, industri, atau tempat umum. Tahap ini melibatkan sistem saluran dan pengumpul yang sesuai untuk mengarahkan air limbah ke IPAL.
Setelah pengumpulan, air limbah akan melewati tahap pengolahan awal. Pada tahap ini akan dilakukan proses penyaringan, pengendapan, penghilangan bahan padat dan minyak, serta penghilangan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.
Tahap selanjutnya yaitu pengolahan biologis. Pada tahap ini mikroorganisme yang dibiarkan hidup dalam proses aerobik atau anaerobik menguraikan bahan organik dalam air limbah. Proses ini membantu mengurangi Bahan Organik Terlarut (BOD) dan nitrogen dalam air limbah.
Pengolahan biologis saja tidak cukup untuk menghilangkan zat tertentu dari air limbah. Oleh karena itu, tahap pengolahan kimia dapat diperlukan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya seperti logam berat atau zat kimia toksik lainnya. Setelah pengolahan kimia, air limbah akan melewati tahap pengendapan dan pemisahan lumpur. Proses ini memisahkan lumpur yang terbentuk selama pengolahan, yang kemudian dikelola dan diolah lebih lanjut.
Tahap berikutnya disinfeksi. Ini adalah tahap yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus yang masih ada dalam air limbah setelah proses pengolahan selesai. Proses yang umum digunakan adalah dengan menggunakan klorin, ozon, atau sinar ultraviolet. Proses ini penting untuk memastikan air limbah yang dihasilkan bebas dari patogen penyebab penyakit.
Setelah proses memastikan air limbah aman, maka tahap terakhir yakni pembuangan atau pemanfaatan air limbah yang telah diolah. Air limbah yang telah melewati proses pengolahan akan didaur ulang, dikembalikan ke lingkungan, atau dimanfaatkan untuk keperluan non-potable seperti irigasi.
Melalui tahapan penerapan IPAL tersebut, pengelola air limbah dapat memastikan bahwa air limbah diolah dengan baik, lingkungan terlindungi, dan kualitas air terjaga. Hal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan sekitar.
IPAL BP Batam
Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dibangun oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menjadi salah satu solusi krisis air yang kerap dialami Kota Batam.
IPAL merupakan sebuah proyek yang bertujuan untuk mengolah air limbah domestik (tinja, buangan air dari dapur dan cucian pakaian) menjadi air bersih yang dikembalikan ke waduk. Serta memproduksi pupuk organik untuk penghijauan Kota Batam.
Air limbah domestik dari perumahan masyarakat, perhotelan, apartemen, mall dan kegiatan jasa lainnya diolah seluruhnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Air limbah domestik yang diolah tersebut dialirkan kembali ke waduk sebagai air baku dan dapat digunakan untuk kegiatan yang lain.
Dalam sistem kerja IPAL, sumber air limbah dialirkan secara gravitasi menggunakan pipa. Limbah dari tiap-tiap rumah, mengalir secara gravitasi ke lima stasiun pompa untuk ditampung dan disaring dari sampah dan sedimen.
Dari stasiun pompa kemudian dialirkan kembali ke IPAL Bengkong Sadai. Ada dua pipa yang disambungkan di rumah, yaitu di depan rumah (samping drainase), yang akan terpasang 10 ribu sambungan dan fase kedua adalah pipa yang disambungkan ke arah septic tank, serta dari dapur dan cucian.
Adapun untuk pipa pertama akan mengalirkan tinja (toilet), serta pipa kedua untuk mengalirkan air cucian dan kegiatan dapur. Masing-masing rumah juga akan dipasang bak kontrol.
“Kota Batam dipercaya pemerintah pusat untuk mengerjakan proyek lingkungan/proyek hijau ini sebagai upaya untuk menjaga lingkungan tetap bersih, hijau, asri, dan pembangunan berkelanjutan yang pada akhirnya akan meningkatkan investasi dan wisatawan,” ujar General Manajer Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan Badan Usaha (BU) Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana.
Ia menegaskan, proyek IPAL akan terus dilanjutkan hingga selesai, sementara pekerjaan maintenance jaringan pipa terus dilaksanakan di lapangan. BP Batam kata Iyus, hingga saat ini selalu berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementrian Keuangan, Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea selaku pihak pemberi dana pinjaman, Hansol selaku kontraktor dan Sunjin selaku pihak konsultan.
Iyus menjelaskan, ruang lingkup proyek IPAL adalah mengerjakan satu unit 230 lpd, 5 stasiun pompa, 114 km sambungan pipa utama dan sekunder, pipa sambungan rumah 11 ribu. Dimana saat ini progres proyek ini telah mencapai 90,8 persen.
Adapun progres 90,8 persen tersebut meliputi bangunan gedung IPAL di Bengkong Sadai, 5 stasiun pompa, 104 km pipa utama dan sekunder, serta sambungan rumah fase pertama 10 ribu. Sisa pengerjaan proyek IPAL ini hanya tinggal merampungkan sisa jaringan pipa utama dan sekunder dan sambungan ke 11.000.
Ia mengharapkan dukungan segenap masyarakat di Kota Batam bersama dengan BP Batam agar proyek IPAL ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Sehingga kedepannya, tujuan dari proyek ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya.
Iyus merencanakan, akan mengadakan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal. Di Batam terdapat 314.000 sambungan rumah yang memiliki septic tank. Saat ini, baru terlayani melalui pipa 11.000 rumah. Sementara, biaya pembangunan IPAL cukup besar. Rencananya, akan dibangun 7 IPAL.
‘’Lumpur tinja terjadwal harus diambil 3 tahun sekali. Digilir setiap bulan. Kita membutuhkan sebanyak 100 truk. Tinja yang sudah disedot diolah di IPAL Bengkong Sadai,’’ papar Iyus. Untuk menjaga lingkungan Batam, Iyus melakukan sosialisasi melalui media sosial, media massa dan memasang baliho di berbagai sudut kota.
Layanan Lumpur Tinja Terjadwal
Pernahkah Anda membayangkan, kemana perginya kotoran dan tinja Anda saat melamun di toilet? Lumpur tinja inilah yang berpotensi mencemari air dan lingkungan. Solusinya adalah, Layanan Lumpur Tinja Terjadwal atau LLTT.
Pelayanan sanitasi memiliki banyak tantangan. Antara lain, persepsi masyarakat bahwa sanitasi bukan prioritas kebutuhan hidup. Selama ini, sebagian besar masyarakat menganggap tangki septik yang benar adalah yang tidak pernah penuh dan tidak perlu dikuras.
Akibatnya, banyak tangki septik masyarakat yang sebenarnya tidak septik, sehingga tinja manusia terbuang ke lingkungan sekitarnya tanpa terolah, mencemari tanah dan air.
Jasa pengurasan tangki septik baru dibutuhkan bila terjadi masalah, misalnya saluran jamban mampet atau tangki septik penuh. Masyarakat tidak terbiasa memikirkan pengurasan tangki septik secara berkala. Masyarakat sudah terbiasa dengan jasa pengurasaan tangki septik sistem panggilan (on call), yang hanya dipanggil saat dibutuhkan, dengan pembayaran sekaligus saat pekerjaan telah dilaksanakan.
General Manager Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan BP Batam Iyus Rusmana mengatakan, BP Batam sudah memasang pipa untuk mengalirkan air limbah dari drainase dan pipa untuk saluran septic tank di Batam Centre sebanyak 11.000 rumah di 43 perumahan. Ini baru tahap pertama. Padahal, di Batam Centre ada sebanyak 25.000 rumah.
Iyus merencanakan, akan mengadakan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal. Di Batam terdapat 314.000 sambungan rumah yang memiliki septic tank. Saat ini, baru terlayani melalui pipa 11.000 rumah. Sementara, biaya pembangunan IPAL cukup besar. Rencananya, akan dibangun 7 IPAL.
‘’Lumpur tinja terjadwal harus diambil 3 tahun sekali. Digilir setiap bulan. Kita membutuhkan sebanyak 100 truk. Tinja yang sudah disedot diolah di IPAL Bengkong Sadai,’’ papar Iyus.
Apa manfaat Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) ini? Dengan menerapkan LLTT, suatu kota akan memperoleh manfaat terkendalinya kondisi dan kinerja tangki septik, berkurangnya potensi pencemaran lingkungan sehingga dapat memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat, bertambahnya pemasukan daerah secara lebih kontinyu, serta meningkatkan citra wilayah.
Sedangkan manfaat tidak langsung dari LLTT adalah terciptanya tingkat keoperasian (operability) infrastruktur lumpur tinja yang lebih baik, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kewajibannya dalam mengelola air limbah yang dihasilkannya, membiasakan masyarakat untuk memiliki tanggungjawab finansial terhadap air limbah yang dihasilkannya, serta meningkatnya peluang usaha produk dan jasa terkait pengelolaan lumpur tinja.
Survey yang pernah dilakukan di Jakarta berkaitan dengan layanan lumpur tinja terjadwal menyebutkan, sebanyak 80% responden belum pernah sedot WC lebih dari 10 tahun. Sebanyak 15% menyatakan tangki septiknya pernah meluap. Sebanyak 23% menggunakan bahan kimia untuk menguras tangki septik dan 34% rumah yang diobservasi mengeluarkan bau tak sedap di area WC
Sebanyak 82% menyatakan alasan lingkungan lebih sehat sebagai alasan perlunya sedot WC. Sebagian besar menyatakan biaya sedot tinja swasta mahal. Sebagian besar mengatakan mau sedot tinja secara teratur kalau harganya terjangkau.
Siapa yang akan melaksanakan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal di Batam? Layanan ini bisa dilaksanakan oleh Unit Lingkungan BP Batam atau perusahaan mitra. Yang perlu diperhatikan adalah, kendaraan sedot yang digunakan untuk layanan tersebut.
Bagi perusahaan jasa sedot tinja, kendaraan sedot adalah ibarat etalase. Secara psikologis, tinja menimbulkan persepsi kotor, bau dan jorok. Karena itu, citra mobil sedot tinja di masyarakat juga negatif. Apalagi, sebagian besar operator sedot tinja kurang memperhatikan kondisi kendaraan sedot yang mereka operasikan.
Banyak yang catnya sudah kusam, kotor akibat jarang dibersihkan. Kadang-kadang, material sedotan tangki septik berceceran sepanjang jalan, menebarkan bau tidak sedap dan pemandangan yang menjijikan. Akibatnya, masyarakat menghindar dari keberadaan sedot tinja.
Itu sebabnya, Layanan Lumpur Tinja Terjadwal, harus memiliki mobil sedot yang lebih baik dan lebih bagus. Perangkat sedot dan tangki penampung harus kedap dan tidak mengeluarkan bau dan dilengkapi perangkat penghisap bau. Desain mobil tersebut juga harus lebih menarik.
Layanan lumpur tinja terjadwal (LLTT) adalah layanan penyedotan lumpur tinja dari tangki-tangki septik yang dilakukan secara berkala sebagaimana diwajibkan pemerintah setempat. Penyedotan dilakukan secara berkala sesuai periode penyedotan (desludging period) yang ditentukan. Jadwal penyedotan diatur dan penyedotan tangki septik tidak dilakukan karena ada permintaan dari penggunanya.
Periode penyedotan (desludging period) adalah rentang waktu antara penyedotan pertama dengan penyedotan selanjutnya. Penyedotan bisa dilakukan berkisar 2 – 5 tahun sekali. Hanya bangunan yang belum dilayani sistem perpipaan air limbah yang diwajibkan untuk menjadi pelanggan LLTT.
Pertanyaan penting lainnya, berapa biaya yang dikeluarkan warga untuk Layanan Lumpur Tinja Terjadwal? Jasa Pelayanan IPAL BP Batam selama ini mematok tarif kuras tinja Rp125.000 per meter kubik. Minimal pengurasan 2 m3. Sehingga, biaya sedot tinja Rp250 ribu. Jika warga menjadi pelanggan, bisa membayar biaya tahunan, atau biaya iyuran bulanan sehingga lebih ringan.
Umumnya, bangunan di kota-kota di Indonesia, menggunakan tangki septik untuk mengelola air limbah domestiknya. Namun, kebanyakan tangki septik tidak dibangun dengan spesifikasi yang benar. Pasalnya, dinding dan dasarnya yang tidak terbuat dari bahan yang kedap air. Kondisi tangka septik di suatu kota merupakan permasalahan penting yang dapat menghambat penyiapan LLTT di suatu kota. ***