Politik, kata Albert Einstein, lebih sulit dari fisika. Peta politik Batam berubah sangat cepat. Ia mendapat surat tugas Rabu, 28 Agustus 2024 pukul 00.00 tengah malam, dilantik, Kamis 29 Agustus 2024 pagi, sorenya ia mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum sebagai Bakal Calon Wali Kota Batam, sekaligus mengundurkan diri sebagai ketua DPRD Batam.
Jumat 30 Agustus 2024 jam 10.00 pagi, ia hadir di studio Socrates Talk. Sejak kecil, cita-citanya sederhana. Jadi centeng. Pertama ke Batam 32 tahun lalu, ia kerja serabutan. Di Pujasera, catering, jaga toko hingga menjaga tempat hiburan.
Ia terjun ke politik jadi satgas PDI-P. Tahun 2009 ia terpilih jadi anggota DPRD Batam. Siapa menyangka, ia menjadi Ketua DPRD Batam dua periode. 2014-2019 dan 2019-2024. Gelarnya pun kini SH, MH.
Saat pulang kampung, banyak teman dan saudaranya tak percaya, ia seorang sarjana hukum. Dikira itu gelar palsu. Ia mengkritik kotak kosong. Kini, kotak kosong itu ada isinya. Yakni Nuryanto, SH MH Ketua DPRD Kota Batam yang mencalonkan diri sebagai wali kota Batam.
Bagaimana ceritanya last minutes ia menjadi calon wali kota Batam? Mengapa ia mengkritik kemungkinan Pilkada Batam melawan kotak kosong? Kamis, 29 Agustus 2024 ia masih memimpin rapat paripurna DPRD, sorenya mendaftar sebagai calon wali kota Batam, bagaimana perasaannya?
Kepada anggota DPRD Batam periode 2024 – 2029 yang baru dilantik, ia berpesan jangan bermimpi memperkaya diri. Apa maksudnya? Jika terpilih sebagai wali kota Batam, apa yang akan ia lakukan? Apa pendapatnya tentang Amsakar Achmad, tetangganya satu RT di perumahan Kurnia Djaja Alam (KDA) Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota dan kini sama-sama menjadi calon wali kota Batam? Jangan pernah meremehkan seseorang. Siapapun bisa menjadi apapun.
Ikuti wawancara ekslusif dengan Nuryanto yang biasa disapa Cak Nur, hanya di program SOCRATES TALK di channel SOCREATIVE MEDIA