By Socrates – Air merupakan kebutuhan hidup manusia. Sumber air minum beragam. Air leding, air sumur, air hujan dan air minum dalam kemasan (AMDK). Data menunjukkan, ternyata air minum dalam kemasan, paling banyak dikonsumsi.
Yang paling populer dan banyak diminati di berbagai kota di Kepulauan Riau adalah merek Sanford. Bagaimana Sanford, produk lokal ini berkembang menjadi pemimpin pasar?
Nama dan merek Sanford, tidak bisa dilepaskan dari Suwantho. Ia memulai karirnya menjalankan pabrik botol kemasan tahun 1997. ‘’Saat itu saya menjalankan pabrik botol, bukan di air minumnya, tapi di packaging proses pembuatan botol,’’ kata Suwantho.
Tahun 1998 ia mulai menjajaki air minum kemasan. Tapi baru berjalan beberapa bulan, terimbas krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat itu. Tahun 1999, ia pindah dari Jakarta ke Tanjungpinang. Suwanto dan rekan bisnisnya, mendirikan pabrik air minum dalam kemasan di Gunung Lengkuas, Tanjungpinang.
Kenapa di Gunung Lengkuas? Karena ada sumber mata air yang jernih dan alami dan air terjun. Gunung ini hanya 200 meter di atas permukaan laut. Terletak di Kampung Wacopek, Kelurahan Gunung Lengkuas Kecamatan Bintan Timur, antara Tanjung pinang dan Kijang di Pulau Bintan.
Maka, berdirilah sebuah perusahaan air minum dalam kemasan di bawah bendera PT Gajah Izumi Mas Perkasa. Merek air dalam kemasannya : Sanford. Diambil dari bahasa Mandarin Sanfute yang berarti tiga masa, yakni masa lalu, masa kini dan masa datang. Namun, nama Sanfute dinilai kurang menjual sehingga diubah menjadi Sanford.
Akhir tahun 2000 air dalam kemasan dari Gunung Lengkuas itu mulai memproduksi untuk pasar komersil. Target marketnya Singapura, Johor, Riau atau lebih dikenal dengan Sijori.
Jangankan suplai ke Singapura dan Johor, untuk suplai Tanjungpinang dan Batam saja kami sudah kewalahan. Sehingga manajemen memutuskan untuk ekspansi ke Batam.
Tingginya permintaan air mineral di batam, sehingga tahun 2003 PT Gajah Izumi Mas Perkasa ekspansi dan mendirikan pabrik di Batam. Tahun 2005 sudah produksi secara komersil. Tahun 2007 Suwantho sempat ditugaskan ke Jakarta. ‘’Tahun 2009 saya memutuskan untuk kembali ke Batam karena saya melihat potensi Batam yang besar dan kompetitor belum fokus menggarap pasar,’’ cerita Suwantho.
Diprediksi, kebutuhan air galon di Batam mencapai 2,4 juta galon untuk kebutuhan rumah tangga. Ini belum termasuk industri, rumah sakit, kantor dan lain-lain sehingga diperkirakan kebutuhan air galon di Batam mencapai 3,1 juta galon. Perusahaan air dalam kemasan ini membuka kantor pusat di Batam di Hijrah Industrial Estate Blok 1 / Batam Centre, Batam. Serta kantor cabang Bintan, Gunung Lengkuas, Bintan Timur Kepulauan Riau.
Merek Sanford diluncurkan tanggal 1 Januari 2011. Filosofi Sanford berasal dari kata ‘Sanfute’ dari bahasa Mandarin. Artinya tiga masa. Manusia tidak lepas dari tiga masa. Masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Tapi, merek Sanfute kurang menjual. Lalu diganti menjadi Sanford yang lebih memiliki nilai jual dan mudah diingat.
Kunci suksesnya, Sanford memulai sebuah metode bisnis dengan kebersamaan dan kemitraan. ‘’Bagaimana kita menciptakan pengusaha-pengusaha baru dengan modal seminimal mungkin. Distribusi sanford itu dengan bisnis kemitraan, dalam bentuk agen di setiap perumahan dengan teritori yang sudah diatur. Sehingga dua tiga empat perumahan ada satu agen. Hingga saat ini, sudah memiliki hampir 180 agen yang tersebar di setiap sudut kota Batam,’’ papar Suwantho.
Dalam bisnis kemitraan, mitra bekerja bukan untuk perusahaan, tapi untuk mereka sendiri. Semakin besar omzet mereka, otomatis dengan sendirinya akan besar keuntungan yang akan mereka peroleh. Pesatnya perkembangan Sanford tidak terlepas dari keberhasilan mereka menerapkan konsep kemitraan dalam penjualan produknya.
‘’Kami membangun kemitraan di setiap perumahan. Ada agen di setiap dua komplek perumahan. Ada 167 agen ekslusif dan sub agen yang jumlahnya 50 sampai 300 di setiap wilayah dan totalnya sekitar 1.670 sub agen,’’ kata Suwantho.
Berapa kebutuhan air galon di Batam? Berdasarkan sensus, penduduk Batam 1,2 juta jiwa. Jika diasumsikan setiap rumah berpenghuni empat orang, berarti ada 300.000 rumah. Baik rumah sederhana sampai rumah mewah. Dengan asumsi, seminggu penghuni rumah mengkonsumsi 2 galon, satu bulan butuh 8 galon. Jadi untuk 300 ribu rumah, kebutuhan air galon sekitar 2,4 juta galon per bulannya. Itu untuk konsumsi rumah tangga. Ini belum termasuk industri, rumah sakit, kantor dan lain-lain.
Dengan kebutuhan sebanyak itu, artinya, pangsa pasar air galon di Batam ini luar biasa besar. Karena air galon itu sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok setiap rumah. Jadi apa yang kami lakukan itu hanya untuk memenuhi kebutuhan. Orang lebih memilih air galon karena saat ini sudah tidak zaman lagi orang merebus air. Ini fakta kehidupan, bahwa alih teknologi itu membuat orang malas dan menjadi praktis. Karena orang memakai air galon lebih ekonomis dibanding merebus sendiri.
Brand Sanford sudah tertanam kuat di benak warga Batam dan Kepri. Sanford beredar di semua kabupaten dan kota di Kepri seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas. Untuk menjaga kualitas air layak minum, Sanford punya laboratorium sendiri. Sehari, dilakukan uji laboratorium tiga kali. Untuk yang uji dasar, setiap satu jam sekali. Uji eksternal bekerja sama dengan Surveyor Indonesia dan Sucofindo.
Untuk menghindari bahaya ekoli, dilakukan  dua tahap. Pertama, melalui ozonisasi dan kedua melalui ultraviolet. Secara tradisional di dalam mikro itu ada tiga, pertama ekoli, kedua tedomonas, ketiga salmonela. Yang bisa dihilangkan dengan cara direbus adalah yang ekoli. Teknologi terkini,  untuk air minum kemasan membunuh ekoli bukan dengan cara direbus, tapi disuntik dengan cara ozonisasi. Ozonisasi itu mengolah dari O2 menjadi O3. Lalu,  yang kedua, dilakukan pencahayaan dengan ultraviolet.
Sanford diolah dengan menggunakan Hydrohygenic System. Dengan sistem ini, air akan diolah melalui tiga tahap penyaringan yaitu Multimedia, Microfilter, and Hydro Ultra System, serta dilengkapi dua proses Hygenic System. Saat ini, Sanford adalah produsen air dalam kemasan terbesar di Kepulauan Riau. Kapasitas terpasang pabrik Sanford saat ini 4.000 karton gelas, 2.500 karton botol dan 13.500 galon per hari.
Air dalam kemasan kini tidak hanya sekedar kebutuhan, tetapi juga gaya hidup. Suwanto menciptakan sendiri tagline untuk produk Sanford. Misalnya, Anda adalah apa yang Anda minum. ‘’Sanford sudah mengikuti semua aturan dan legalitas produk. Kami juga mengajak seluruh masyarakat Kepri, cintailah produk daerah. Sanford adalah produk asli dari kepri,’’ kata Suwanto.
Semua produk air kemasan Sanford, mulai dari kemasan gelas, botol, maupun galon, tersedia di berbagai minimarket, warung pinggir jalan, supermarket, hotel, dan feri ke Malaysia dan Singapura. Sanford, produk lokal yang menjadi pemimpin pasar di Kepulauan Riau. ***