19.7 C
Indonesia
BerandaBATAM DIGITAL CITYSelamat Datang di Batam Digital City

Selamat Datang di Batam Digital City

-

Artikulli paraprak

By Socrates- Internet ibarat satu tarikan nafas dengan teknologi digital. Revolusi digital mengubah dunia. Bagaimana peluang Batam bergerak dari kota industri menjadi kota digital dan membangun bisnis digital?

Digital berasal dari bahasa Yunani Digitus. Artinya jari jemari. Digital disebut juga bilangan binner.  Semua komputer menggunakan sistim digital sebagai basis data atau bit (binary digit). Kini, dunia seolah berada dalam genggaman dan di ujung jari. Mungkin itu sebabnya, kini orang sibuk menggunakan jari, scroll smart phone dan ipad dan memencet keypad.

Televisi, radio, komputer dan telepon yang semula berbasis analog, kini berubah menjadi sistem digital. Teknologi digital, berkaitan dengan komputerisasi yang serba otomatis, cepat dan cangih.  Manusia akan sangat tergantung pada internet. Tidak hanya sekadar berselancar di dunia maya, tapi bisa menjadi cyber war dan cyber security karena para hacker makin canggih.Batam berpeluang menjadi kota digital. Sejak dulu, kota ini bersentuhan dengan teknologi dari tetangga, Singapura dan Malaysia. Siaran radio dan televisi dari kedua negara ini, sampai Batam. Telkomsel,  operator seluler terbesar di Indonesia, adalah pilot proyek GSM pertama di Batam tahun 1993. Kini, sahamnya 35 persen milik Singtel Singapura.

Era digital mengubah dunia. Dimulai dari musik, fotografi dan video, merambah ke media massa, televisi dan biro perjalanan, transportasi dan kini masuk ke berbagai sektor bisnis seperti perbankan, ritel, otomotif, layanan kesehatan, asuransi dan pendidikan. Berbagai saluran baru seperti smartphone, aplikasi, media sosial atau gabungan online dan offline, bermunculan.

Apalagi potensi  e-commerce Indonesia sangat besar. Nilainya 18 Miliar Dolar AS pada tahun 2015. Setelah China dan India, pasar Indonesia membengkak jadi 130 Miliar Dolar AS tahun 2020 dan tumbuh 50 persen per tahun. Efek bandwagon ekonomi digital ini, diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia di Asia Tenggara.

Pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Tahun 2015 sebanyak 93,4 juta orang, tahun 2016 naik menjadi 100,1 juta dan tahun 2017 ini diperkirakan mencapai 112 juta orang dan menduduki peringkat 6 di dunia. Tujuh dari sepuluh orang Indonesia, menggunakan internet melalui smartphone mereka.Bagaimana dengan pengguna internet di Batam? Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) Kepri, dari 1,2 juta penduduk Batam, sebanyak 80 persen sudah menggunakan internet. Namun, penggunaannya lebih banyak untuk media sosial seperti facebook, twitter dan whatApps.

Konsultan multimedia di Batam Ammar Satria mengatakan, Batam sangat memungkinkan menjadi kota digital. Sebab, jaringan infrastruktur seperti fiber optic, terus dibangun. ‘’Selain fiber optic, Batam punya penyimpanan data digital dan jangkauan jaringan 4G sudah menyeluruh di Pulau Batam,’’ katanya. Saat ini, kata Ammar Satria, ada sebanyak 120 penyedia jasa internet atau Internet Service Provider (ISP) dan puluhan di antaranya beroperasi di Batam.

Web Development, Maintenance & Optimization. Application & Mobile Application Development. Search Engine Optimization. Social Media Marketing Strategy.

Ia menyebutkan, para pengambil keputusan, diharapkan tidak gagap teknologi alias gaptek. ‘’Saat ini kalangan birokrat makin transparan dan komunikasi dua arah dengan warga,’’ katanya. Ditanya, apakah ia tahu alamat email dan whatsApp walikota Batam HM Rudi, ternyata Ammar tidak tahu. ‘’ Saya tidak punya dan tidak tahu WhatsApp Pak Rudi,’’ kata putra mantan Walikota Batam Ahmad Dahlan ini, tertawa.

Manager Regional Pgascom Batam Haryono mengatakan, Batam adalah kota dengan pemakaian internet terbesar di Sumatera. ‘’Hub internet Asia berada di Singapura, sehingga sebagian besar bandwith yang akan disalurkan ke berbagai kota di Indonesia, melalui Batam. Batam sangat berpeluang menjadi kota digital. Pgascom memiliki program smart city,’’ katanya.

Pegascom adalah perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi dan komunikasi  melalui jaringan fiber optic, baik domestik maupun internasional. Pgascom adalah anak perusahaan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang memanfaatkan jaringan pipa gas sebagai backbone provider sejak tahun 2007.

Meningkatnya pengguna internet, menyebabkan makin berkembang-nya transaksi  online antara toko dan pembeli online. Hebatnya, transaksi ini tidak terbatas waktu dan tempat. Bisa dilakukan kapan saja dan darimana saja, sepanjang Anda terkoneksi dengan internet. Indonesia kini menjadi salah satu raksasa bisnis online atau e-commerce di Asia Pasifik.

Di Batam, bisnis online juga menggeliat. Meski belum diketahui berapa nilai transaksinya, salah satu produk yang laris manis melalui bisnis online adalah tas kualitas satu dan dua atau dikenal tas-tas KW. ‘’Setiap bulan, rata-rata kami mengirim 7 ton tas KW keluar Batam yang dijual melalui bisnis online,’’ kata Suparman, salah seorang karyawan perusahaan ekspedisi.

Warga Batam juga aktif menjadi netizen. Komunikasi melalui media sosial berupa grup dan komunitas di facebook, WhatsApp menjadi kegiatan rutin.  Sebut saja misalnya grup publik Wajah Batam jumlah anggotanya hingga 12 September 2017 mencapai 366.552 orang. Begitu juga Forum Jual Beli Batam (FJB) yang memiliki 478.078 anggota. Pecahan dari grup ini, yang juga memakai nama Forum Jual Beli Batam memiliki 320.385 anggota yang berjualan beraneka barang melalui grup tersebut. Koran Posmetro Batam, juga memiliki grup media sosial bernama Forum Pembaca Posmetro yang belum lama dibentuk, memiliki anggota sebanyak 13.465 orang anggota.

Grup-grup WhatsApp juga semakin banyak dan beragam. Mulai dari grup antar karyawan, relasi bisnis, kelompok arisan, majlis taklim,  kelompok ibu-ibu wali murid hingga grup bebas dan lintas profesi. Pada era digital, jari-jari memang lebih cepat mengetik di smartphone, update status, komen, upload foto dan sebagainya. Namun, kecepatan jari-jari itu harus diimbangi dengan kecepatan berpikir dan pertimbangan akal sehat agar tidak menjerat kita ke ranah hukum.

Sesuatu yang dianggap lucu semisal meme, belum tentu lucu di mata orang lain. Komentar miring bisa berbuntut pencemaran nama baik. Akibatnya, status Anda berubah menjadi tersangka.

Generasi  Z dan Taman Digital

Warga Batam umumnya pendatang. Masih muda dan produktif. Pertumbuhan penduduknya 7,4 persen nomor tiga di Indonesia, karena arus migrasi dan kelahiran bayi. Kini,  anak-anak  itu menjadi generasi milenial  dan generasi Z Batam. Bagaimana peran dan kiprah mereka di masa depan?

Anak-anak Batam yang lahir tahun 2000-an, selain sekolah di Batam,  menuntut ilmu di berbagai kota hingga ke luar negeri. Mereka tergolong generasi milenial dan generasi Z yang lahir dalam balutan koneksi internet.  Mereka akrab dengan gadget, telepon selular, punya akun media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, twitter, dan Line. Tahun 2016  pengguna internet via ponsel meningkat tajam hingga 70 persen.

Generasi milenial dan Z ini, ciri-cirinya  bebas berekpresi, suka selfie, rasa ingin tahu sangat tinggi, berinteraksi dengan teman di jejaring sosial, mobilitas tinggi dan anti lelet. Selain itu, mereka lebih individual dan lebih global. Sebanyak 80,3 persen mendapat informasi dari internet seperti media sosial, aplikasi, youtube dan web streaming.

Cita-cita mereka pun berubah, sesuai zamannya. Ada yang ingin jadi animator, selebgram alias selebriti di instagram, blogger, youtuber, atau membuat perusahaan rintisan baru atau start-up. Umumnya, ingin terjun menjadi teknopreneur.

Revolusi internet memang luar biasa. Dalam satu menit, google menerima 2 juta pencarian, atau  sehari semalam, ada 2,8 miliar pencarian. Dalam satu menit, ada 204 juta email terkirim, update status di facebook 600 ribu kali dan dalam semenit ada 571 website baru yang muncul. Inilah ledakan ekonomi digital.

Singapura, juga berkepentingan membangun Batam menjadi kota digital. Sebab, Indonesia adalah pasar yang gemuk dan menggiurkan. Menlu Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan,diharapkan Batam memiliki anak muda yang punya ketrampilan digital, jebolan perguruan tinggi dan universitas yang bisa bekerja di Singapura.

Sejumlah perusahaan swasta di Batam, sudah lebih dulu masuk ke bisnis digital. Misalnya, melakukan konvergensi media cetak dan online serta percetakan yang masuk ke cetak digital sejak 7 tahun lalu. Cetak digital lebih eye catching alias menggoda mata. Cetak lebih digital disukai karena bisa mencetak dalam jumlah sedikit dan biaya lebih hemat.

Percetakan melakukan inovasi cetak digital,  mencakup pada cetak offset, digital dan hybrid printing, cetak kemasan (packaging) multimedia, manajemen dokumen, grafis,  kemasan, marketing, iklan dan penerbitan.

Perusahaan yang bergerak dalam industri kreatif yang bergerak dalam bisnis produksi film, animasi dan visual effect juga menjadi perintis dalam bisnis digital di Batam. Infinite Studio’s Batam di bawah bendera PT Kinema Systrans Multimedia berdiri sejak tahun 2005 dan kini menjadi  pemain utama industri animasi di Asia Pasifik.

Beberapa film hasil karya studio ini, meraih penghargaan di berbagai festival film internasional seperti di Singapura, Cannes, Barcelona dan Toronto. Infinite Studios juga memproduksi serial TV seperti Serangoon Road, Peter Rabbit, Garfield dan Franklin Turtle. Studio ini  bekerjasama dengan ABC TV, HBO serta Discovery Asia dan MTV Network Asia.

Saat ini, sebanyak 350 orang animator dari berbagai kota di Indonesia dan lebih 300 artis bekerja di studio sekelas Holywood di Nongsa, Batam. Animasi seperti  Garfield Show dan Meraih Mimpi dibuat disana. Selain studio film, juga ada lokasi pembuatan film outdoor (blacklot) dan film wild west. Salah satu proyek mereka adalah flm animasi Si Unyil Anak Indonesia yang dikemas dalam bentuk animasi tiga dimensi dan dikerjakan dengan grafis komputer. Kualitasnya jauh lebih bagus dari Upin Ipin, animasi dua dimensi dari Malaysia.

Saat ini, Infinite Studio merupakan pengguna jaringan internet terbesar di Batam. Kemajuan teknologi digital, lokasi Batam yang sangat strategis dan kehadiran Infinite Studio, diharapkan  menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri. Apalagi, industri kreatif seperti periklanan, kerajinan, desain, fashion, video, film, fotografi, penerbitan dan percetakan, komputer dan perangkat lunak, televisi dan radio serta kuliner, bisa membuka lapangan kerja yang cukup besar.Nongsa Digital Park dibangun di atas lahan seluas 60 hektar. Lokasinya hanya 40 menit dari Singapura. Selain taman digital, kawasan ini akan terintegrasi dengan lapangan golf, terminal ferry Nongsapura dan Turi Beach Resort. Selain membangun gedung IT, Nongsa Digital Park akan menampung ratusan perusahaan berbasis digital seperti web developer, data centre,  aplikasi, programmer, film, animasi serta start up atau perusahaan rintisan baru, yang berhubungan dengan teknologi, web, internet, aplikasi.

Chief Executive Officer Nongsa Digital Park Michael Wiluan mengatakan, taman digital ini, mengusung konsep Work, Live and Play. Anda bisa bekerja, tinggal dan bermain di taman digital ini. Sejumlah perusahaan start up dari luar negeri, beberapa operator data centre internasional, sudah merencanakan investasi dan relokasi ke Nongsa Digital Park.

Kendati peluang kerja di industri kreatif ini terbuka lebar, namun kurikulum sekolah kurang memadai. Buktinya, lebih separuh karyawan Infinite Studio dan animator direkrut dari berbagai kota selain Batam. Menyadari hal itu, Infinite Studio menggandeng Politeknik Negeri Batam utuk belajar animasi secara gratis. Saat ini, sudah memasuki angkatan V yang diikuti peserta dari Denpasar, Bali.

Lalu, apa peran pemerintah? Indonesia adalah raksasa digital Asia yang sedang tidur. Semua mata negara asing melirik ke sini. Persaingan antar perusahaan digital atau dengan usaha konvensional, bakal tak terhindarkan. Kehadiran Grab dari Singapura, akan bersaing dengan Go-jek Begitu juga dengan raksasa digital lainnya seperti Amazon, Google, Facebook, Netflix, e-Bay dari Amerika Serikat dan China seperti Alibaba, Sina Weiboo, Taobao dan We Chat.

Batam yang sering disebut pintu gerbang Indonesia bagian Barat, hanya punya 20 taman internet gratis. Dua hal yang menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat kota saat ini: habisnya baterai smartphone dan kuota internet, sementara tidak ada hotspot gratis. Tidak heran, kedai kopi dan café yang menyediakan wifi gratis ramai dikunjungi. Selain itu, harga paket internet masih mahal. Itu sebabnya, penetrasi internet warga Batam masih rendah, tertinggal jauh dari Malaysia yang mencapai 40 persen dan Singapura 81 persen.

Pemko Batam harus cekatan menganalisa perkembangan ekonomi digital. Jangan sampai, persaingan antara bisnis digital dan konvesional menimbulkan konflik dan perpecahan.  Diperlukan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim usaha yang sehat, dan menguntungkan semua pihak.  Apalagi, pemerintah telah mencanangkan Indonesia sebagai Largest Digital Economy pada tahun 2020.

Batam juga harus berupaya menjadi smart city. Kriteria kota cerdas itu antara lain, smart governance, smart infrastructure, smart technology, smart mobility, smart healthcare, smart energy, smart building, dan smart citizen. Selain itu, ada aplikasi-aplikasi berbasis elektronik seperti e-govt, e-education, e-logistic, e-health dan e-procurement yang dijadikan acuan kategori smart city.

Sayangnya, Batam belum termasuk smart city. Masa depan tergantung pada siapa yang mempersiapkannya sekarang – Suka atau tidak, era digital akan tetap ada dan akan terus mengubah dunia. ***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

LATEST POSTS

Nongsa Digital Park

By Socrates - Nongsa Digital Park (NDP) merupakan taman digital terpadu di Nongsa, Batam. Kawasan ini dibangun untuk pertumbuhan bisnis digital, pengembangan pusat data (bersertifikasi...

Menanti Kiprah Startup dari Batam

By Socrates - Startup adalah perusahaan rintisan baru dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar dan pengembangan produk berbasis teknologi digital. Sejak 2016, Kementerian...
[td_block_social_counter style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" custom_title="Follow us" block_template_id="td_block_template_11" border_color="#fbb03b" f_header_font_size="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTgifQ==" f_header_font_weight="600" f_header_font_family="702" f_header_font_transform="uppercase" tdc_css="eyJwb3J0cmFpdCI6eyJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3NjgsInBob25lIjp7Im1hcmdpbi1ib3R0b20iOiI0MCIsImRpc3BsYXkiOiIifSwicGhvbmVfbWF4X3dpZHRoIjo3NjcsImFsbCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn19"]

Most Popular

spot_img