By Socrates – Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) didirikan pada tanggal 14 Juli 1977 yang bergerak dalam bidang pendidikan. Yayasan ini didirikan oleh H Andi Ibrahim BA dan secara bertahap mendirikan dan membina sekolah – sekolah dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Sekolah Dasar (SD) Ibnu Sina didirikan pada tanggal 8 Januari 1978 dan angkatan pertama tamat pada tahun 1982. Tahun 1983 YAPIS baru mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) Ibnu Sina, pada tahun 1984 mendirikan SMP Ibnu Sina dan dua tahun kemudian mendirikan SMEA pada tahun 1986.
Gagasan mendirikan perguruan tinggi sudah disampaikan Andi Ibrahim tahun 1988. Namun, barulah pada tangga 10 Mei 1993 resmi berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ibnu Sina. Selanjutnya tahun 1998 kembali didirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibnu Sina. Pada tanggal 28 September 2001 Ketua Umum YAPIS mendirikan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina, dan pada tanggal 19 Juni 2008 resmi didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Perkembangan selanjutnya, tahun 2009 Yayasan Ibnu Sina (YAPIS) telah resmi berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam ( YAPISTA ) dan hingga saat ini dan hingga saat ini YAPISTA menaungi pendidikan dari TK (Lubuk Baja), SD (Lubuk Baja), SD (Kabil) , SMP (Lubuk Baja) , SMP (Kabil), SMK (Lubuk Baja) dengan 5 jurusan (Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, Teknik Informatika (RPL), Otomotif (TKR) , hingga Perguruan Tinggi:
Di bawah naungan YAPISTA terdapat empat perguruan tinggi yakni STIE (Manajemen dan Akuntansi) STAI (Pendidikan Agama Islam, Hukum Ekonomi Syariah dan Tarbiah) STT (Teknik Informatika dan teknik industri) dan STIKes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan).
Universitas Ibnu Sina merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Provinsi Kepri, hasil gabungan dari tiga sekolah tinggi, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Teknik (STT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) terhitung 26 Agustus 2019 dibawah naungan Yayasan Pendidkan Ibnu Sina Batam (Yapista).
Universitas Ibnu Sina (UIS) di Kota Batam resmi beroperasi setelah jajaran civitas akademika dilantik pada 13 Oktober 2019. Gabungan dari tiga sekolah tinggi, STIE, STT dan STIKES ini mendapat restu penggabungan setelah keluarnya SK dari Kemenristek Dikti.
Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam Andi Amang,SE,MM berharap, terbentuknya universitas ini dapat berjalan dengan baik. Menjadi kampus dengan menjalankan segala kegiatan mengarah pada visi yang telah ditentukan.
Rektor UIS, Dr. Haji Mustaqim Syuaib, SE, MM, memaparkan, keinginan untuk menyatukan sekolah tinggi dimulai sejak 2008 dan baru pada tahun 2019 menjadi universitas. Direncanakan, STAI yang ada di Yapista akan masuk ke Universitas dan akan dibentuk Fakultas Studi Islam.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UIS berkomitmen memberikan output terbaik bagi peradaban dunia melalui generasi penurus yang dilahirkan memiliki akhlak mulia dan berjiawa enterpreneur. Dua poin ini menjadi tuntutan bagaimana arah kebijakan mengarah kedua hal tersebut. Tridharma Pendidikan (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) terus dijalankan, dikembangkan dan ditingkatkan sesuai perkembangan zaman dengan tujuan akhir adalah kualitas pendidikan didapat secara berkelanjutan.
Kolaborasi dengan berbagai stakholder agar mutu yang diinginkan dapat dicapai. UIS sendiri telah melahirkan ribuan sarjana, dari tujuh porgram studi yang ada, yakni S1 Manajemen, D3 Akuntansi, S1 Akuntansi dan S2 Manajemen dibawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Program Studi S1 Teknik Informatia dan S1 Teknik Industri dibawan Fakultas Teknik (FT) serta Program Studi S1 Kesehatan dan Keselamatan kerja dan S1 Kesehatan lingkungan dibawah Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes). Para lulusan ini telah berperan dalam segala bidang.
Sejak lahirnya STIE (10 mei 1993), STT (28 spetember 2001) dan FIKes (19 Juli 2008) komitmen lingkungan pembelajaran yang penuh semangat serta inovasi secara terus menerus digalakkan. UIS menyadari pembelajaran tidak hanya dikembangkan dalam bentuk Hardskill. Kemampuan Softskill menjadi poin utama dalam pembelajaran. Karena itu, baik mahasiswa, tenaga kependidikan hingga dosen dituntut harus mampu melakukan inovasi. Hal ini sejalan dengan keinginan pendiri Yapista H. Andi Ibrahim, bagaimana memanusiakan manusia melalui pendidikan. ***