By Socrates – Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, jika tidak memiliki perguruan tinggi yang hebat, sehingga generasi muda Batam dan Kepri akan keluar daerah untuk kuliah, dan lulusan perguruan tinggi daerah lain, akan menyerbu Batam. Itulah gagasan awal berdirinya kampus ini.
Yayasan Marga Tionghoa Indonesia (YMTI) Batam memutuskan membangun sumber daya manusia generasi muda Batam dan Kepulauan Riau. Sehingga, yayasan ini mendirikan Universitas Intenasional Batam (UIB) agar orang-orang muda di Kepulauan Riau bisa mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi pada tanggal 28 November 2000 bertepatan dengan peringatan ulang tahun PSMTI Batam.
Awalnya Universitas Internasional Batam berlokasi di kawasan Engku Putri, Batam Center, sebagai tempat kegiatan perkuliahan. Pada tahun 2003, Universitas Internasional Batam memiliki kampus yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Baloi Sei Ladi, Batam. Saat awal UIB berdiri, tidak mudah mendapatkan mahasiswa baru. Sehingga, para pendiri yayasan menjadi bapak angkat dua atau tiga mahasiswa, siapa saja yang mau kuliah.
Saat ini UIB memiliki 6 Fakultas dan 12 Program Studi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Saat ini UIB memiliki 6 prodi terakreditasi A, 4 prodi terakreditasi B, dan 2 prodi baru yang masih dalam proses akreditasi. Melalui program internasional, UIB juga berhasil menjalin kerjasama dan kerjasama dengan 32 universitas terkemuka di Asia Tenggara dan Asia.
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan memiliki dua program studi yakni Teknik Sipil dan Arsitektur. Fakultas Hukum dengan prodi Ilmu Hukum dan Magister Hukum, Fakultas Bisnis dan Manajemen dengan prodi Akutansi dan Magister Manajemen, Fakultas Ilmu Komputer dengan prodi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Pendidikan dengan prodi pendidikan Bahasa Inggris serta Fakultas Teknik Industri dengan prodi Teknik Elektro. Beberapa program studi di Universitas Internasional Batam, terakreditasi unggul dan Baik Sekali, seperti Teknik Sipil, Sistem Informasi dan Akuntansi.
Universitas Internasional Batam memiliki komitmen untuk memadukan pengembangan kompetensi pribadi mahasiswa dengan materi program studi yang spesifik, agar para lulusan kelak dapat memperoleh posisi yang kuat di dunia kerja. Kurikulum disusun berdasarkan kurikulum internasional dan nasional sesuai kebutuhan dunia industri.
Melalui bimbingan karier yang profesional, mahasiswa dapat memanfaatkan keberadaan industri manufaktur yang strategis dan jasa pelayanan internasional di Pulau Batam serta negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, sebagai ajang penelitian dan pengembangan ilmu serta pengabdian kepada masyarakat.
Aplikasi pengetahuan dan pengalaman kerja nyata mahasiswa yang dirancang dalam program studi masing-masing fakultas sebagai aktualisasi dari nilai dan kemampuan mahasiswa, merupakan nilai tambah dan keunikan Universitas Internasional Batam dalam program pendidikan yang ditawarkan kepada masyarakat.
Pengembangan strategi UIB dibagi beberapa tahapan. Tahap pertama pembangunan infrastruktur dan tahap kedua difokuskan pada peningkatan kapasitas. Pengembangan kapasitas tahun 2007-2011 diawali dengan penguatan tata kelola UIB. Kemudian, pada tahun 2010-2013, UIB fokus pada pengembangan efisiensi dan relevansi. Pada tahun 2012-2016 pengembangan diarahkan untuk mencapai kualitas internasional sesuai visi dan misi UIB.
Pada tahun 2019, UIB sebagai institusi meraih Akreditasi B dan masuk dalam 5% Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia. Selain itu, UIB juga berhasil meraih peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik oleh LLDIKTI (Lembaga Layanan Perguruan Tinggi Swasta) Wilayah X. Sedangkan untuk kinerja dan pengabdian kepada masyarakat, UIB masuk dalam klaster unggulan.
Berdasarkan perkembangan tersebut, dinamika perkembangan internal dan eksternal UIB dalam sepuluh tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan secara progresif menjadi salah satu universitas swasta terbaik dalam menjalankan peran Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki nilai kemanusiaan, akademis, moralitas, dan kemandirian yang dapat bersaing secara global.
UIB mengimplementasikan proses pendidikan yang dirancang sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi Revolusi Industri 4.0 dan 21st Century Learning untuk meningkatkan kompetensi siswa yang mencakup kemampuan menganalisis fakta, informasi dan membuat penilaian objektif, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan desain berpikir, termasuk keterampilan soft skill melalui program kewirausahaan.
Mengikuti perkembangan globalisasi yang memicu peningkatan penggunaan bahasa asing terutama bahasa Inggris dan bahasa Mandarin saat ini, maka UIB meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa dengan menyelenggarakan kelas internasional, yaitu program bilingual berbahasa Inggris secara bertahap dan konsisten menggunakan dua bahasa dalam instruksi, tulisan formal, belajar, dan komunikasi.
UIB juga menetapkan skor TOEIC di tingkat Intermediate sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa. Tahun 2007 UIB ditetapkan sebagai TOEIC Test Center dan penyelenggara IBT (Internet Based TOEFL) yang ke-4 di Indonesia yang merupakan penyelenggara pertama di luar Pulau Jawa. Sementara itu pada pembelajaran bahasa Mandarin, UIB menetapkan sebagai bagian dari kurikulum dalam mata kuliah wajib dua semester.
Sejak 2008, UIB ditunjuk menjadi partner Konsorsium Bahasa Mandarin Depdiknas sebagai Penyelenggara Ujian Negara Bahasa Mandarin (YCT, BCT, HSK). Ujian Internasional Bahasa Mandarin ini dilakukan setahun dua kali oleh Mandarin Center UIB yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan China.
UIB menerapkan digitalisasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan efisiensi, kualitas pendidikan, penelitian, layanan bagi mahasiswa, dan mendukung kualitas kampus. Berbagai infrastruktur digital terus ditingkatkan sebagai upaya memfasilitasi Teknologi Informasi di kampus dengan menyediakan e-service, kelas online, sistem ujian online, website interaktif, internet gratis, hot spot, laboratorium komputer modern, e-library, sistem informasi akademik terintegrasi ( portal siswa), e-learning, konferensi video, Wi-Fi, papan pengumuman digital, dan kolaborasi dengan Microsoft dalam menyediakan perangkat lunak berlisensi.
Untuk mewujudkan standar internasional, UIB menciptakan berbagai program internasional yang dirancang oleh International Relation Office (IRO) atau Kantor Urusan Internasional dengan mengirimkan mahasiswa ke luar negeri (outbound students) dan menerima mahasiswa asing (inbound students). Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas mahasiswa agar dapat bersaing secara global melalui kurikulum dan sertifikasi nasional dan internasional dengan biaya terjangkau.
Program Internasional yang ditawarkan antara lain Language & Cultural Camp. Kegiatan yang berfokus pada pelajaran budaya dan bahasa asing di luar negeri selama 2 sampai 3 minggu. Program Credit Transfer (1-2 semesters). Belajar di universitas luar negeri selama 1 sampai 2 semester.Joint Degree 2 + 2 Program, belajar 2 tahun di UIB dan 2 tahun di luar negeri dan mendapatkan gelar sarjana dari UIB dan universitas luar negeri sekaligus. Serta Internship & Language Courses yakni magang industri di luar negeri dan belajar bahasa asing secara bersamaan selama 1-2 tahun.
